Aksara Batak Pakpak adalah salah satu varian aksara Batak yang digunakan oleh masyarakat Batak Pakpak (juga disebut Batak Dairi) di wilayah barat Danau Toba, meliputi Kabupaten Pakpak Bharat dan sebagian Dairi. Sama seperti aksara Batak lainnya, aksara ini merupakan turunan dari aksara Brahmi yang masuk ke Sumatera melalui jalur perdagangan dan penyebaran agama pada masa lampau. Bentuk hurufnya memiliki kemiripan dengan Aksara Batak Toba, namun ada variasi pada beberapa aksara seperti huruf ha, sa, dan ca.
Dahulu, aksara ini digunakan untuk menulis surat pribadi, dokumen adat, dan catatan sejarah pada media kulit kayu (laklak), bambu, atau tulang. Saat ini, aksara Batak Pakpak mulai diperkenalkan kembali melalui pendidikan lokal, festival budaya, dan media digital.
(setiap huruf dibaca dengan vokal “a” jika tidak diberi tanda diakritik)
Aksara Batak Pakpak juga bersifat silabis, di mana setiap huruf dasar mewakili konsonan + vokal “a”. Perubahan vokal dilakukan dengan anak ni surat (tanda diakritik):
Meskipun aturan dasarnya sama, masyarakat Pakpak memiliki pengucapan khas yang berbeda dari Toba atau Mandailing, sehingga pembelajar perlu memperhatikan perbedaan bunyi.
Tulis dalam suku kata Latin
Nju-ah | ju-ah
Gabungkan menjadi kalimat utuh
ᯊᯆᯮᯀᯅ᯲ ᯆᯮᯀᯅ᯲
Ubah setiap suku kata menjadi huruf dasar + diakritik
Hasil Akhir & Artinya
ᯊᯆᯮ = nju
ᯀᯅ᯲ = ah (dengan h mati)
ᯆᯮ = ju
ᯀᯅ᯲ = ah
Njuah-juah
Salam pembuka atau penutup khas masyarakat Batak Pakpak yang bermakna doa damai dan kesejahteraan bagi lawan bicara.Terima kasih telah mengikuti kuis Aksara Batak!